Saturday , 20 April 2024

Pemkot Jangan Terpancang Kriteria Kota Layak Anak

Ketua DPRD Kota Surakarta,  YF Sukasno SH, meminta pemerintah kota (Pemkot) tidak terlalu terpancang pada kriteria penilaian Kota Layak Anak (KLA). Karena, menurutnya, hal itu kurang memberi substansi pada terwujudnya kota yang ramah anak.

Dia berbicara hal itu, siang tadi, kepada penulis dprd-online di ruang kerjanya. Perlu diketahui,  Pemkot mewacanakan zonasi iklan rokok. Maraknya iklan rokok dalam bentuk baliho di kota ini diduga kuat menjadi salah satu ganjalan diraihnya KLA kategori utama.

“Yang dilihat seberapa efektifnya. Tidak sekadar capaian nilai penghargaan, tetapi lebih pada substansi pengaruhnya terhadap anak-anak itu seberapa. Umpamanya, nempelin leaflet (rokok) di kampung-kampung itu justru lebih berpengaruh,” kata politisi dari PDI Perjuangan ini.

Apalagi, katanya, wilayah Surakarta yang terdiri dari kampung-kampung, adanya penempelan leaflet rokok dipastikan akan memberi dampak psikologi yang besar terhadap anak. Pasalnya, begitu bangun tidur, pemandangan anak mau tidak mau akan banyak tertuju pada leaflet rokok tersebut.

“Penempelan leaflet di kampung dan sudut kota itu mestinya dilarang. Satu, mengotori kota, kedua tidak ada PAD (pendapatan asli daerah) dan ketiga, setiap saat selalu dilihat. Meskipun nggak masuk dipenilaian, tetapi kan sangat berpengaruh. Lha kalau zonasi, zonasinya maksudnya yang mana?” ujarnya.

Namun demikian, tegasnya, bukan berarti hal itu dirinya tidak sepakat dengan usulan zonasi iklan rokok. ”Kalau untuk memenuhi capaian nilai ya baik-baik. Kalau bicara substansi ya dengan mengurangi dan mencegah leaflet yang di kampung,” ujarnya. (S)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *