Surakarta – Dalam upaya memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat, Komisi III DPRD Kota Surakarta mengadakan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tanggul longsor di wilayah Sangkrah RT 02 RW 01, Kecamatan Pasarkliwon, Selasa (31/12). Insiden longsor yang terjadi sekitar dua minggu lalu ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, mengingat kerusakan yang semakin meluas akibat curah hujan tinggi.
Ketua Komisi III DPRD Surakarta, Taufiqurrahman, menyatakan bahwa proyek perbaikan tanggul tersebut merupakan tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, meskipun bukan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Ia menekankan pentingnya tindakan cepat untuk mengurangi risiko lebih lanjut. “Bangunan-bangunan seperti ini sangat rentan terutama saat hujan deras dan sering. Akibatnya, longsor yang awalnya 16 meter ini kini melebar hingga lebih dari 30 meter. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah menebang pohon-pohon besar yang akarnya merusak fondasi, serta menertibkan bangunan-bangunan yang berada di pinggiran sungai,” ujar Taufiqurrahman.
Menurutnya, proses perbaikan diperkirakan memakan waktu hingga dua bulan, lebih lama dari target awal satu bulan. Hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung, terutama intensitas hujan yang tinggi. “Kami berharap masyarakat bersabar dan mendukung proses ini agar perbaikan dapat selesai tepat waktu dan hasilnya optimal,” tambahnya.
Di sisi lain, Camat Pasarkliwon, Ahmad Khoironni, memberikan apresiasi terhadap respons cepat BBWS dalam menangani tanggul longsor tersebut. Ia menjelaskan bahwa saat ini proses perbaikan sudah memasuki tahap pengeringan cor-coran. “Alhamdulillah, BBWS merespons dengan cepat dan sekarang proses perbaikan sudah berjalan. Namun, karena ada tahapan pengeringan yang memerlukan waktu, pengerjaan masih berlangsung,” ungkapnya.
Ronni juga menyoroti pentingnya langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. “Ke depannya, kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH), mengenai prosedur pemotongan pohon-pohon besar yang berpotensi merusak stabilitas tanggul. Selain itu, kami berharap masyarakat sekitar juga berperan aktif menjaga kondisi tanggul ini agar bisa bertahan lebih lama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga infrastruktur lingkungan. “Tanggul ini adalah bagian penting dari perlindungan wilayah kita. Dengan menjaga kebersihan dan tidak membangun di area yang rawan, kita dapat bersama-sama mencegah bencana serupa di masa mendatang,” imbuhnya saat di Lokasi kejadian.
Langkah tegas Komisi III DPRD Kota Surakarta dan respons cepat dari BBWS menjadi harapan baru bagi masyarakat Kelurahan Sangkrah. Sinergi antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Dengan selesainya perbaikan tanggul, diharapkan risiko longsor dapat diminimalkan, memberikan rasa aman bagi warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai.
Arifin Rochman