SURAKARTA – Pagi ini (20/5) suasana SDN Mojo di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon tampak berbeda dari biasanya. Rombongan Komisi IV DPRD Kota Surakarta hadir secara mendadak (sidak) menindaklanjuti laporan masyarakat mengenai kondisi bangunan sekolah yang baru selesai dibangun namun sudah mengalami berbagai kerusakan.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto, menegaskan bahwa sidak ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab DPRD dalam mengawasi hasil pembangunan, terlebih proyek yang menggunakan dana dari APBN.
“Pagi ini kami Komisi IV melaksanakan sidak ke SDN Mojo. Meskipun masih dalam masa pemeliharaan, kami temukan banyak kerusakan, terutama pada wastafel dan saluran air di lantai dua,” ujar Sugeng Riyanto di sela sidak.
Ia menambahkan bahwa pihak sekolah telah menyampaikan keluhan kepada pemborong, namun belum mendapat respons yang memadai.
“Kami berkepentingan mengecek langsung, karena dalam masa pemeliharaan seharusnya pemborong bertanggung jawab memperbaiki. Ini catatan penting untuk Inspektorat, Dinas Pendidikan, DPU, hingga Pemerintah Kota agar pengawasan pembangunan benar-benar dijalankan dengan baik,” tegas Sugeng.
Selain persoalan saluran air, anggota Komisi IV lainnya, Ekya Sih Hananto, turut menyoroti berbagai temuan lain yang dinilai mencederai kualitas bangunan sekolah.
“Ini pembangunan tahap kedua setelah tahap pertama di tahun 2023. Kami temukan banyak wastafel yang tidak berfungsi, atap bocor, plafon berlubang dan berjamur. Jelas ini harus segera ditindaklanjuti,” ungkap Ekya.
Tak hanya soal bangunan, Ekya juga menyampaikan keprihatinan terkait prasarana yang belum sesuai standar. Meja dan kursi yang digunakan siswa masih berasal dari sekolah lama dan dinilai kurang memenuhi standar sekolah.
“SDN Mojo ini adalah sekolah relokasi. Banyak meja kursi masih tidak standar. Kami berharap Dinas Pendidikan segera mengganti secara bertahap agar siswa bisa belajar dengan nyaman,” tambahnya.
Isu keselamatan juga menjadi perhatian serius. Letak sekolah yang persis di tepi jalan raya dinilai rawan kecelakaan, terutama saat penjemputan siswa.
“Harus ada ruang transit yang aman untuk penjemput. Jangan sampai anak-anak terancam karena lokasi sekolah yang di pinggir jalan besar,” kata Ekya.
Terakhir, Komisi IV juga mendorong adanya penghijauan di area sekolah.
“Halaman terlalu gersang. Harapannya ditanami pohon-pohon agar lebih teduh dan menyehatkan,” pungkasnya.
Arifin Rochman