SURAKARTA – Komisi IV DPRD Kota Surakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Banyuanyar, Senin (24/2) siang. Sidak ini bertujuan untuk mengevaluasi fasilitas dan pelayanan kesehatan, terutama layanan rawat inap yang dinilai masih perlu ditingkatkan.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto, menyebut bahwa secara geografis, Puskesmas Banyuanyar berada di wilayah Kelurahan Sumber. “Lokasi ini memang strategis untuk mendirikan puskesmas, meskipun namanya Puskesmas Banyuanyar,” ujar Sugeng.

Sugeng menambahkan bahwa puskesmas ini melayani dua kelurahan, yakni Banyuanyar dan Sumber. “Dari segi kapasitas, gedung ini sudah cukup memadai. Karena bangunan ini baru, maka tata ruang dan fungsionalitasnya sudah tertata sesuai rencana awal. Kami mengecek dari sisi fisik dan pelayanan,” jelasnya.

Dalam sidak tersebut, Komisi IV memberikan beberapa catatan, terutama terkait peningkatan layanan rawat inap. “Saat ini ada lima kamar yang bisa menampung sepuluh pasien. Memang semua kelas tiga, tetapi seharusnya pelayanan bisa setara kelas satu. Ini yang coba kita diskusikan dengan Kepala Dinas,” ungkapnya.

Sugeng juga menyoroti perlunya peningkatan fasilitas agar pasien lebih nyaman. “Saat ini baru ada kipas angin, mungkin bisa diganti AC. Sekarang belum ada TV, besok bisa ditambahkan. Dengan adanya fasilitas tambahan, pelayanan bisa lebih optimal,” lanjutnya.

Selain fasilitas, Sugeng menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM). “Kami tidak ingin mendengar ada petugas yang cemberut dalam memberikan pelayanan. SDM yang baik harus sejalan dengan bangunan yang baik,” katanya.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Ekya Sih Hananto, menambahkan bahwa sidak ini juga untuk mengecek layanan Medical Check-Up (MCU) gratis yang merupakan program pemerintah pusat. “Dalam sehari, layanan ini bisa melayani hingga 15 orang,” ujarnya.

Terkait fasilitas rawat inap, Ekya menilai masih perlu perbaikan. “Kondisinya masih apa adanya, sebaiknya ditambahkan lemari. Jika tidak memungkinkan memasang AC, jendela bisa diatur agar ventilasi lebih baik,” sarannya.

Selain itu, Ekya juga menyoroti Instalasi Ibu dan Anak yang dinilainya belum ramah anak. “Seharusnya ruang ini memiliki nuansa yang lebih menarik agar anak-anak tidak takut saat diperiksa. Bisa dengan memasang wallpaper bernuansa anak-anak,” tambahnya.

Ia juga menyarankan agar penataan ruangan lebih diperhatikan, termasuk area tunggu pasien. “Kursi di ruang tunggu masih kurang. Selain itu, banyaknya tiang dalam bangunan membuat ruangan terkesan lebih sempit. Ini perlu ditata lebih baik agar pasien lebih nyaman,” pungkasnya.

Arifin Rochman