SURAKARTA – Komisi IV DPRD Kota Surakarta memfasilitasi mediasi antara perwakilan wali murid dan Yayasan Al Abidin di Graha Paripurna, Jumat (7/2). Setelah dua bulan terakhir terjadi dinamika antara kedua belah pihak, akhirnya wali murid, yayasan, dan Dinas Pendidikan Kota Surakarta sepakat mengakhiri polemik dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU).

Forum ini dihadiri oleh Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Kepala Dinas Pendidikan, Ketua Yayasan Al Abidin, Dewan Pembina Yayasan beserta jajarannya, serta perwakilan wali murid.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto, dalam pembukaanya menekankan bahwa mediasi ini bukan ajang untuk saling menjatuhkan, melainkan mencari solusi terbaik bagi semua pihak. “Semangat pertemuan ini bukan untuk menang-menangan atau menjelekkan pihak lain. Kita mencari kebaikan bersama. Harapannya, seluruh jajaran Yayasan Al Abidin dapat berkolaborasi dengan wali murid secara harmonis,” ujarnya.

Sugeng juga menambahkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Pendidikan, dan DPRD siap memfasilitasi mediasi demi perbaikan bersama. “Pertemuan ini bukan forum klarifikasi atau debat, tetapi kristalisasi semangat perbaikan dari semua pihak agar tercipta formulasi terbaik bagi kebaikan bersama,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Suwarmin, perwakilan dari Persatuan Orang Tua Murid Al Abidin (Portal), menyampaikan bahwa pihaknya menginginkan kepastian komitmen dari Yayasan. “Kami melakukan ini bukan karena kebencian, tetapi karena kepedulian. Kami ingin Yayasan Al Abidin berkembang lebih baik. Kami juga telah menyiapkan data dan rancangan kesepahaman yang siap ditandatangani hari ini,” ungkapnya.

Ia juga mengapresiasi kesabaran Dinas Pendidikan yang telah menerima berbagai aduan wali murid, baik secara langsung maupun melalui kanal pengaduan resmi. “Kami mohon maaf jika dalam dua bulan terakhir terjadi ketidaknyamanan. Semua ini semata-mata karena kecintaan kami terhadap yayasan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ketua Yayasan Al Abidin, Sunarno, menyampaikan apresiasi atas berbagai masukan yang diberikan oleh para orang tua murid. “Kami berterima kasih atas kepedulian dan niat baik para wali murid. Kami juga dengan kerendahan hati meminta maaf jika dalam penyelenggaraan pendidikan masih terdapat kekhilafan dan kekurangan,” katanya.

Sunarno menegaskan bahwa Yayasan Al Abidin berkomitmen untuk memperbaiki berbagai aspek pendidikan dan pelayanan terhadap wali murid. Ia menggarisbawahi tiga hal penting yang menjadi perhatian yayasan.

Pertama, yayasan menerima dengan terbuka semua masukan dari wali murid dan mengapresiasi kepedulian mereka dalam upaya memajukan sekolah. Kedua, yayasan menyadari adanya kekurangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan dengan penuh kesadaran meminta maaf atas segala kekhilafan yang terjadi.

Kemudian, yayasan berjanji untuk berbenah dan memperbaiki segala aspek yang menjadi perhatian orang tua murid, serta berkomitmen menjadikan wali murid sebagai mitra dalam membangun kualitas pendidikan yang lebih baik.

Penandatanganan MoU dan Harapan ke Depan

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan, Nurdin Urbayani, menambahkan bahwa pihaknya akan mengawal implementasi komitmen ini agar tercipta kesepahaman yang baik antara yayasan dan wali murid. “Sebagai pendiri dan pembina, saya akan memastikan bahwa komitmen ini berjalan dengan baik sesuai kemampuan kami,” tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Dian Rineta, menyampaikan rasa syukur atas selesainya permasalahan ini. “Dalam kegiatan belajar mengajar, ada tiga komponen yang harus bersinergi, yaitu siswa, orang tua, dan guru atau yayasan. Sebelumnya, karena tidak adanya kesepahaman, dikhawatirkan proses belajar mengajar terganggu. Kami berharap setelah ini, KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) bisa berjalan dengan baik dan kondusif,” pungkasnya.

Mediasi ini diakhiri dengan penandatanganan Nota Kesepahaman yang disaksikan oleh seluruh pihak yang hadir. Acara ditutup dengan foto bersama dan doa yang dipimpin oleh Dewan Pembina Yayasan.

Arifin Rochman