SURAKARTA – Proyek renovasi dan pembangunan GOR Indoor Manahan Solo kembali menarik perhatian publik. Komisi IV DPRD Kota Surakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan, Rabu (28/5) guna mengecek progres akhir dari proyek yang didanai hibah Uni Emirat Arab (UEA) senilai sekitar Rp47 miliar tersebut.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto, mengungkapkan bahwa dari hasil peninjauan, secara umum pembangunan telah berjalan sesuai rencana.

“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan GOR ini benar-benar sesuai dengan rencana, spesifikasi teknis, dan tentu anggaran yang sudah ditentukan,” ujarnya saat Sidak.

Sugeng menyebutkan berbagai fasilitas modern telah terpasang dan diuji coba, mulai dari pendingin ruangan (AC), lift, kursi penonton, hingga videotron. Bahkan, fasilitas untuk penyandang disabilitas juga sudah tersedia. “Dari sisi teknis dan spesifikasi bangunan, GOR ini sudah sangat baik dan layak digunakan,” jelasnya.

Namun demikian, Sugeng menyoroti satu kekurangan penting: tidak adanya fasilitas tempat ibadah seperti masjid atau mushola di dalam kompleks GOR. “Selama ini kalau ada event olahraga dan waktunya salat, peserta dan pengunjung harus berjalan cukup jauh ke Masjid Siti Aisyah. Ini jelas tidak efisien,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa keberadaan tempat ibadah sangat penting di ruang publik semacam GOR, yang akan menjadi lokasi berbagai kegiatan dengan jumlah peserta besar. “GOR bukan hanya soal kebugaran jasmani, tapi juga harus memfasilitasi kebutuhan rohani. Sehat jasmani dan rohani itu sama pentingnya,” tegasnya.

Menurut Sugeng, saat ini sebenarnya sudah tersedia lahan di dalam kompleks GOR yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan masjid atau mushola. Namun, hingga kini belum ada rencana resmi dari Pemerintah Kota Surakarta terkait hal tersebut.

“Kalau ada anggaran dari APBD atau CSR perusahaan-perusahaan di Solo, saya kira bisa diwujudkan. Kalau belum bisa masjid, mushola pun cukup,” tambahnya.

Terkait progres fisik, Sugeng menjelaskan bahwa saat ini pembangunan sudah memasuki tahap akhir. Pengerjaan yang tersisa meliputi pengerasan jalan di area luar dan finishing pada bagian pagar luar bangunan.

Banyak Diminati, GOR Manahan Siap Jadi Magnet Event Olahraga

Lebih lanjut, Sugeng menjelaskan bahwa GOR Indoor Manahan dijadwalkan akan segera difungsikan untuk ajang olahraga bergengsi. Pada bulan Juli mendatang, GOR akan digunakan untuk penyelenggaraan Badminton Asian Junior, dan pada bulan Agustus kembali akan digunakan untuk event Badminton Asian School. Kehadiran dua event bertaraf internasional ini menjadi bukti bahwa GOR Manahan memiliki potensi besar sebagai pusat kegiatan olahraga di tingkat Asia.

Tidak hanya itu, berbagai induk organisasi olahraga dari tingkat pusat hingga provinsi juga telah menyampaikan minat untuk mengadakan event di GOR Manahan. Bahkan beberapa di antaranya telah melakukan kunjungan dan survei langsung ke lokasi untuk menilai kesiapan sarana dan prasarana. Organisasi-organisasi seperti Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Asosiasi Kota (Askot) Jawa Tengah untuk kejuaraan futsal tingkat provinsi, Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), serta klub olahraga lokal seperti Kesatria Bangawan Solo (KBS), telah menunjukkan ketertarikan mereka untuk menggunakan GOR tersebut sebagai venue kejuaraan.

Sugeng menegaskan bahwa tingginya animo dari berbagai organisasi olahraga tersebut akan membawa dampak positif yang luas. Menurutnya, selain berkontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta, penyelenggaraan berbagai event di GOR Indoor Manahan juga akan menggerakkan sektor ekonomi masyarakat. Peluang bagi pelaku UMKM meningkat, tingkat hunian hotel akan bertambah, dan aktivitas ekonomi lokal akan semakin hidup. “GOR ini bisa menjadi magnet event olahraga. Kita harapkan dampaknya akan terasa langsung bagi ekonomi warga,” ujarnya.

Meski pembangunan GOR belum sepenuhnya selesai, terutama di bagian luar seperti pengerasan jalan dan penyempurnaan dinding eksterior, Sugeng memastikan bahwa bagian dalam GOR sudah sangat siap untuk digunakan.

Ia optimistis event besar bulan Juli nanti dapat berjalan lancar tanpa hambatan berarti. “Secara keseluruhan, target penyelesaian total memang Desember. Tapi untuk kebutuhan event dalam waktu dekat, GOR sudah sangat siap,” pungkasnya.

Arifin Rochman