SURAKARTA – Komisi IV DPRD Kota Surakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Monumen Gesang yang berada di dalam kawasan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Solo Safari, Rabu Siang (17/9). Sidak yang dipimpin langsung Ketua Komisi IV, Sugeng Riyanto, ini dilakukan untuk memastikan kondisi monumen yang menjadi salah satu ikon budaya Kota Solo tersebut.
Dalam peninjauan lapangan, Sugeng Riyanto menyampaikan keprihatinannya atas keadaan Monumen Gesang yang dinilai sangat memprihatinkan. “Kami menemukan fakta bahwa kondisi Monumen Gesang sangat-sangat amat memprihatinkan. Area monumen ditumbuhi semak belukar, tidak terawat, dan sama sekali tidak menunjukkan bahwa ini sebuah monumen,” ungkapnya.
Selain meninjau kondisi fisik, rombongan Komisi IV juga bertemu dengan pihak manajemen Solo Safari, termasuk General Manager dan Direktur TSTJ, untuk memperjelas kewenangan pengelolaan. Dari hasil pertemuan, diketahui bahwa tanggung jawab atas Monumen Gesang berada di bawah Manajemen Solo Safari bukan Pemkot. “Kami mendorong agar perbaikan dan revitalisasi Monumen Gesang bisa segera direalisasikan,” tegas Sugeng.
Sugeng menambahkan, pihaknya akan terus mendorong pemerintah kota untuk bersinergi dengan manajemen Solo Safari agar Monumen Gesang tidak hanya diperbaiki secara fisik, tetapi juga dihidupkan melalui program-program yang berkelanjutan. “Monumen Gesang harus memiliki nilai edukasi, terutama bagi pelajar Solo untuk mengenal siapa sosok Gesang, peninggalannya, dan bagaimana beliau mampu menginspirasi banyak orang, tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia,” jelasnya.
Menurutnya, sinergi antara Pemkot Surakarta dan manajemen Solo Safari menjadi kunci dalam mengangkat kembali nama besar Maestro Bengawan Solo tersebut. “Kami akan terus mendorong agar Monumen Gesang ini segera hidup kembali sebagai wujud penghormatan kepada Mbah Gesang yang sama-sama kita cintai,” pungkas Sugeng.
Arifin Rochman