DPRD Kota Surakarta mendukung langkah Komisi Pembrantasan Korupsi ( KPK ) menyodorkan rekomendasi agar program raskin reguler didesain ulang, seiring pelaksanaan yang tidak efektif selama 15 tahun program tersebut. Hasil desain ulang, diharapkan bisa lebih sempurna dan mampu mengkover seluruh warga yang benar-benar miskin, sehingga tahun depan Kota Solo tidak perlu lagi menganggarkan APBD untuk program raskinda yang terkesan menyaningi program raskin reguler.
” Jika memang selama 15 tahun program raskin tidak efektif dan memunculkan kartel raskin, ya memang perlu didesain ulang. Dengan pendataan ulang yang lebih valid dan juga kualitas raskin yang terjaga, diharapkan semua RTS yang berhak di kota Solo nanti bisa diikutkan semua. Dengan begitu tahun depan tidak perlu lagi ada dana untuk Raskinda,” tukas Wakil Ketua DPRD Supriyanto kepada Penulis DPRD Online , Jumat ( 11/4).
Ia menyatakan, Kantor Ketahanan Pangan Kota agar benar-benar bekerja sepenuh hati, agar penerima raskinda 2014 yang dibiayai dengan APBD sebesar Rp 8 miliar lebih, bisa benar-benar tepat sasaran.Aplikasi yang amburadul pada tahun lalu, di mana banyak masyarakat mampu dan bahkan PNS, ikut kebagian raskinda harus tidak ada lagi.
Ketika disinggung soal uji kelayakan raskinda yang diujudkan dalam bentuk makan bersama nasi raskinda oleh Walikota FX Hadi Rudyatmo dan para pejabatnya pada Jumat ( 11/4), politikus Partai Demokrat ini mengingatkan, agar bukan untuk pamer saja, namun diikuti konsistensi dalam pendistribusian.
Lebih jauh dia paparkan, kalangan legislator akan mengawasi secara ketat baik program raskin maupun program raskinda yang berjalan seiring pada tahun ini, agar masyarakat tidak sekadar menjadi obyek, namun benar menerima manfaat dari keberadaan beras miskin yang kadang tidak layak makan.
” Sekali lagi kami ingatkan, jangan sampai terulang, beras dibagi, tetapi tidak sampai di rumah dan kemudian berpindah kepada spekulan yang menunggu di luar. Ini sungguh sebuah pengkhiatan terhadap subsidi yang diadakan pemerintah,” timpal dia sekali lagi. ( K )
