Kalangan DPRD Kota Surakarta akhirnya ikut bersuara persoalan event drag bike di depan Stadion Manahan pada Sabtu ( 1/3) yang memunculkan perdebatan sengit antara penyelenggara yang diberi izin oleh polisi, dan satu pihak kegeraman Pemkot dan juga pengguna jalan Adi Sucipto yang terganggu oleh olahraga otomotif tersebut.
” Sebenarnya kalau Pemkot tegas dan Panitia Pengawas Pemilu ( Panwaslu ) bersikap netral dan fair, event otomotif yang memunculkan polemik dan memanaskan banyak pihak itu tidak akan terjadi. Mestinya Panwas melarang, karena itu jelas kegiatan kampanye terselubung seorang caleg, dan dipihak lain Pemkot selaku pemegang kebijakan tegas melarang, sehingga polisi tidak kehilangan muka di depan masyarakat,” tegas Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta, Supriyanto kepada Penulis DPRD Online, Selasa ( 4/3).
Menurut dia, penyelenggaraan olah raga otomotif di lokasi yang dekat dengan lingkungan pendidikan pada saat hari tidak libur, jelas memunculkan kegelisahan. Karena suara rauangan mesin itu sangat menganggu proses balajar mengajar. Belum lagi, pengguna lalu lintas Jl Adi Sucipto terganggu, karena kelancaran berkendara di jalan strategis itu juga tidak diperoleh, karena dialihkan oleh polisi yang sudah telanjur memberikan izin.
Politikus Partai Demokrat ini menilai, ada ketidaksamaan persepsi walikota dengan stafnya yang memimpin SKPD, karena penyelenggara mengaku sudah mengetuk pintu Dinas Kebersihan dan Pertamanan, namun tidak mendapatkan perkenan dari Dihubkominfo, selaku instansi yang berwenang pengaturan lalu lintas. Pejabat Dishubkominfo menegaskan, terjadi pelanggaran Perda terkait penyelenggaraan itu.
” Tetapi kenapa dibiarkan berlangsung. Walikota padahal juga tegas tidak memperkenankan, karena sejak awal sudah mendapatkan protes dari masyarakat. Lucunya lagi Panwaslu yang mestinya menjaga stabilitas politik menjelang Pileg 2014 juga membiarkan, padahal nyata itu kegiatan kampanye terselubung oleh seorang caleg. Kami dari dewan hanya berharap, menjelang Pileg, Pemkot dan juga institusi kamtibmas saling koordinasi, agar suasana politik terkendali dan masyarakat tidak mudah terprovokasi,” terang Supriyanto lagi.
Sementara itu politikus Partai Golkar, Djaswadi juga menyayangkan terselenggaranya Drag Bike, meski siapa yang berada di balik kegiatan otomotif itu dirinya mengetahui persis, karena cara-caranya sejak awal jelas keliru.Kebijakan Pemkot yang melarang kegiatan yang melanggara aturan itu sangat dia dukung.
” Ya saya tetap mendukung Pemkot melarang kegiatan, meski ada izin dari polisi. Ini sungguh tidak baik bagi perkembangan partai menjelang Pileg 2014, apa yang dilakukan tokoh dari Jakarta ini mestinya tidak mengandalkan kemampuan finansial untuk seenaknya menggelar sesuatu demi tujuan yang ingin dicapai,” tandas Djaswadi.( K )