Ketua DPRD Kota Surakarta, YF Sukasno meminta seluruh pedagang ikan yang masih bertahan di Pasar Gede agar segera mengikuti instruksi Pemkot untuk menempati lokasi baru di Pasar Ikan Depok. Pasalnya, hingga kemarin sejumlah pedagang ikan masih ngotot bertahan di lokasi lama.
”Mereka itu hanya memegang SHP (Surat Hak Penempatan), sedangkan aset bangunan itu kan milik Pemkot semua,” tegas Sukasno, siang tadi.
Bahkan, lanjut dia, Pemkot pun berwenang menarik SHP itu jika tak sesuai peruntukannya. Dia tak menampik realita adanya pedagang yang punya lebih dari satu kios. Sementara jatah kios yang diperoleh di Pasar Ikan Depok tak sesuai SHP yang dimiliki.
”Sejak awal saya tetap minta pedagang tetap pindah. Soal ada fasilitas yang belum terpenuhi, air kotor, kios sempit, itu yang harus diperbaiki. Tetapi bukan dengan cara bertahan di tempat lama seperti itu,” ungkapnya.
Justru tindakan tersebut semakin membuat lokasi baru menjadi sepi. Pembeli masih terpecah di Pasar Gede dan Pasar Ikan Depok. Di sisi lain, pihaknya juga meminta Pemkot berupaya promosi yang lebih gencar agar masyarakat semakin paham,
Wakil Ketua Komisi III Quatly Abdulkadir Alkatiri mempertanyakan, upaya yang ditempuh Pemkot untuk mempersiapkan kepindahan pedagang pasar ikan tersebut. Menurutnya adanya resistensi yang muncul dari pedagang bisa dikarenakan pedagang belum mendapat informasi yang memadai.
”Ini memang harus dicari tahapan atau celah mana yang terlewatkan dari proses pembangunan dan pemindahan pasar ikan itu. Bisa saja mereka memang tidak dipersiapkan sejak awal sehingga muncul gejolak,” kata Quatly.
Dia mencontohkan, pemindahan pedagang klitikan dari kawasan Monumen Perjuangan 45 Banjarsari (Monjari). Konsep pemindahannya dipersiapkan dengan baik. Bahkan untuk mengatasi omzet yang menurun di awal pembukaan, mereka juga mendapat stimulus berupa pinjaman lunak hingga Rp 5 juta. (S)
