Anggota Komisi III DPRD Kota Surakarta, Muhammad Al Amien SE, mengungkapkan, bantuan peralatan mesin digital printing oleh Disperindag memerlukan pendampingan pemerintah. Menurutnya, untuk mengoperasikan mesin yang harganya Rp 170 juta itu membutuhkan listrik ribuan watt.
Dia berbicara hal itu, siang tadi, dalam perbincangan dengan penulis dprd-online di Gedung DPRD setempat.
Dia meminta program bantuan bermodal padat itu harus didampingi oleh pemerintah agar mesin itu benar-benar bisa menghasilkan. Al Amin tidak ingin kelompok usaha itu berhenti di tengah jalan gara-gara kesulitan dalam biaya operasional mesin.
“Mesin itu mestinya untuk usaha kelas menengah ke atas karena biaya peralatannya mahal dan perawatannya juga mahal. Beban biaya perawatan seharusnya diserahkan kepada penerima bantuan. Selain itu, mesin itu membutuhkan daya sampai ribuan watt. Konsekuensinya kelompok usaha itu harus bisa menyesuaikan,” kata politisi dari PAN ini.
Dia merasa heran dengan mesin digital yang dipilih Disperindag. “Solo Techno Park (STP) saya bisa membuat mesin itu, kenapa membeli dari Surabaya. Kalau alasannya kualitas, rasanya mesin buatan STP juga berkualitas cukup,” tandasnya.
Bantuan hibah itu diberikan dengan Kelompok Usaha Dasa Digital Printing yang berada di Banjarsari. (S)