Komisi II DPRD Surakarta menuding, pemerintah kota (Pemkot) tidak serius dalam upaya mencapai target 30 persen ruang terbuka hijau (RTH) yang dicanangkannya Pasalnya, hingga 2013, Pemkot baru mewujudkan 12,30 persen RTH.
“Dengan ketersedian RTH yang baru kisaran 12 persen itu kami melihat Pemkot tak serius dalam merealisasikan target RTH 30 persen. Harusnya tahapan dan pendanaanya untuk menuju ke sana itu jelas. Lalu waktu yang dibutuhkan itu berapa lama?” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD stempat, Hami Mujadid Irsyad, siang tadi, kepada penulis dprd-online melalui sambungan telepon.
Menurut Hami, dengan adanya tahapan yang jelas maka kebutuhan anggaran juga bisa dipetakan dengan baik. Namun, sejauh ini pihaknya melihat isu lingkungan hidup belum menjadi program prioritas Pemkot.
“Kalau ada tahapannya, kita juga bisa melihat indikator untuk mengukur capaian target itu. TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) jangan beralasan sudah dianggarkan tetapi dipotong di Banggar (Badan Anggaran DPRD). Mereka harus sampaikan program dan pertimbangan yang jelas agar anggaran itu bisa dipertahankan,” tandas politisi dari PAN ini.
Hami mengatakan, jika Pemkot serius, target RTH 30 persen pasti bisa tercapai. Salah satu kebijakan yang bisa diambil yakni dengan memanfaatkan kawasan bantaran dan lahan-lahan yang tak terpakai.
“Pemkot juga harus tegas dalam memberlakukan aturan 30 persen RTH pada bangunan-bangunan komersial. Itu menjadi satu kesatuan dengan keluarnya IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Kalau tak bisa memenui syarat, ya harus berani bongkar bangunan. Jangan sampai Solo seperti Jakarta yang panas dan sumpek,” tandasnya. (S)
