Friday , 19 April 2024

Gedung SDN 59 Joyotakan Memprihatinkan. Ketua Komisi IV : Perlu Segera Pembangunan Total

HUMAS DPRD KOTA SURAKARTA – Sudah beberapa bulan ini Siswa di SDN Negeri 59 Joyotakan Surakarta tidak lagi melakukan proses pembelajaran tatap muka (PTM) di gedung sekolah mereka.

Pasalnya, atap gedung sekolah mereka telah roboh. Dari enam kelas hanya satu yang bisa difungsikan untuk kegiatan PTM.

Kondisi tersebut sangat memprihantinkan, sehingga Senin (13/12/2021) kemarin, Komisi IV DPRD Kota Surakarta meninjau langsung sekolah yang berlokasi di Kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Surakarta itu.

Ketua Komisi IV, Putut Gunawan, bersama anggota Komisi IV melihat dari dekat kondisi bangunan sekolah tersebut.
 
Kepala SDN 59 Joyatakan, Supatmi, menjelaskan, atap sekolah itu roboh akibat dihantam hujan deras karena kondisi bangunan yang sudah tua.

Berutung pada saat atap sekolah itu roboh, tidak ada kegiatan pembelajaran di sekolah, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

“Kerusakan tidak hanya terjadi di satu kelas, namun juga merembet ke beberapa ruang kelas yang lainnya,”tutur Supatmi kepada Komisi IV

Gedung sekolah itu ungkap Supatmi terakhir direnovasi Tahun 2005, “Jadi memang sudah cukup lama. Mulai ada tanda-tanda akan roboh itu sekitar Oktober lalu. ditambah saat ini musim penghujan, rayapnya semakin banyak dan kemungkinan itu juga yang menyebabkan atap sekolah roboh,”ungkapnya

Selama pembelajaran tatap muka terbatas, pihak sekolah menerapkan sistem sift. Dalam sepekan, para siswa masuk PTM terbatas hanya sekali. “Hal itu karena kapasitas ruang tidak mencukupi. Saat ini sekolah hanya memiliki satu ruang kelas yang aman digunakan untuk proses pembelajaran,”bebernya

Sedangkan untuk kegiatan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) menggunakan ruang komputer sebelah barat. 

“Untuk sementara tetap seperti ini sambil menunggu renovasi dan dicarikan kelas darurat,”imbuhnya

Hingga saat ini pihak sekolah, juga dibantu pengawas sekolah masih mencari tempat sementara untuk proses pembelajaran.

Kata Supatmi, terdapat beberapa gedung SD terdekat yang dijadikan sebagai rujukan sementara untuk ditumpangi selama proses renovasi sekolah, Diantaranya SDN Mijipinihan dan SDN Danukusuman.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan beberapa SD sesuai arahan Pak Wali Kota,”pungkasnya

Sementara itu, Ketua Komisi IV, Putut Gunawan, menyatakan keprihantinannya atas kondisi bangunan SDN 59 Joyotakan tersebut. Ia berharap Pemerintah Kota segera merencanakan untuk pembangunan total.

“Kondisi sekolah ini sangat memprihatinkan, sehingga perlu segera pembangunan total,”kata Putut Gunuawan  

Solusi itu kata Putut adalah Jalan terbaik, sehingga tidak mengganggu sekolah yang ditumpangi belajar.

“Jadi sama-sama tidak mengganggu SD yang ditumpangi. Tetapi juga bisa memberikan fasilitas yang layak bagi para siswa agar PTM tetap bisa berjalan,”harapnya **

Jeprin S. Paudi, Ros Ardyan Widanarko

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *