Jumat , 29 Maret 2024

DPRD Surakarta Menerima Audiensi dari Animal Friends Jogja

Humas- DPRD Kota Surakarta menerima Audiensi dari Komunitas Animal Friends Jogja terkait dengan Perdagangan daging Anjing di Kota Surakarta. Rombongan diterima oleh Drs. Paulus Haryanto (Ketua Komisi IV DPRD Kota Surakarta), Asih Sunjoto Putro, S.Si (Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Surakarta) , Siti Muslikah, S.Sos (Sekertaris Komisi IV DPRD Kota Surakarta) beserta Anna Budiarti, S.PAK dan Reny Widyawati, SE (Anggota Komisi IV DPRD Kota Surakarta) di Ruang Kepanitiaan DPRD Kota Surakarta. Kamis (9/05/2019)

 

IMG_0900Dalam kesempatan kali ini, Angelina Pane selaku perwakilan dari Animal Friends Jogja, Mustika dari Dog Lover Solo yang tergabung dalam koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) didampingi artis senior Pong Harjatmo, mengeluhkan masih tingginya konsumsi daging anjing di Kota Surakarta.

Komunitas Animal Friends Jogja menilai daging anjing rawan terjangkit virus rabies dan kandungan penyakit lainnya. Bahkan sudah dicanangkan tahun 2020 bebas rabies. Dalam kesempatan yang sama, sebagai perwakilan juga dari Animal Friends Jogja, Amung, juga mengatakan bahwa wilayah Jawa Tengah dikhawatirkan masih rentan terhadap virus rabies, khususnya di Kota Solo.IMG_0857

Sebagai contoh di Provinsi NTB. Dimana selama ini provinsi tersebut sudah dinyatakan bebas rabies. Namun bulan Februari lalu tiba-tiba muncul kasus rabies. Sedangkan di Solo, pasokan anjing diperoleh dari Jawa Barat, yang notabene belum bebas rabies,” ujar Amung

 

Disisi lain, Angelina juga membeberkan temuan investigasi DMFI di Solo pada Januari 2019 bahwa setiap bulan kurang lebih 500 anjing masuk ke Kota Surakarta secara ilegal. Anjing sebanyak itu datang dari berbagai daerah terutama dari Provinsi Jawa Barat seperti Cianjur, Pangandaran, Sukabumi, Garut hingga Tasikmalaya. Selain melakukan presentasi, anggota DMFI juga berdiskusi terkait banyaknya anjing yang datang ke Kota Solo.

Selain itu juga kemungkinan adanya pelarangan konsumsi daging anjing dari Pemkot Solo.

IMG_0918Hal ini ditanggapi oleh Weni selaku Kepala Dispertan KPP, bahwasanya pihaknya sudah memantau dan memberikan vaksin setiap hewan hidup di Kota Surakarta. Hal tersebut juga dilakukan dalam rangka pencegahan masuknya virus rabies di Kota Surakarta.

 

Beliau juga memaparkan bahwa pemerintah juga sudah mengantongi data terkait pemotongan anjing dan penjualnya. Akan tetapi, karena masalah ini kompleks dan memerlukan kajian lebih lanjut, pemerintah belum menerbitkan regulasi khusus mengenai larangan mengkonsumsi daging anjing. Kalu regulasi pencegahan rabies sudah dijalankan oleh Pemerintah.IMG_0871

Dilain pihak, Paulus Haryanto menyambut baik upaya dari DMFI terkait pengaturan perdagangan daging anjing di Kota Surakarta.

“Pada dasarnya kami apresiasi usaha dari kawan-kawan, ini akan kami kaji dan akan digodok di Dispertan KPP untuk melihat kemungkinan diterbitkannya peraturan, untuk perkembangannya bisa kawan-kawan pantau”, ujar beliau (ata)

Related posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *