Talud Jembatan Kali Pepe, penghubung Kel. Kadipiro dan Banyuanyar, di sisisi utara retak. Keretakan itu di kanan kiri talud, di keretakan itu terlihat bekas perbaikan oleh pelaksananya.
Demikian temuan Komisi II DPRD Kota Surakarta, kemarin (27/11), saat memantau pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut. Pemantauan itu dipimpin Ketua komisi II, YF Sukasno SH dan sekretaris, Supriyanto SH, Wakil Ketua Janjang Sumaryono Aji SP serta beberapa anggota di antaranya Edy Djasmanto SH, Quatly Al Katiri, Kosmas Krisnamurti dan Taufiqurrahman, serta Drs Hery Djumadi.
Edy mengatakan, keretakan itu diakibatkan kurangnya pembuangan air yang terpasang di talud. Sehingga, tambahnya, air mencari jalan sendiri. “Akhirnya meretakan talud,” ujarnya.
Supriyanto pun melihat pekerjaan yang dilakukan oleh rekanan tidak maksimal. Ini, lanjutya, terlihat dari sambungan gelagar jembatan yang tidak rapi. Keretakan yang terjadi akibat teledornya pelaksana dalam mengontrol pekerjanya.
“Karena pemasangan jalan air dari pipa pralon itu sangat murah dan sangat mudah. Ini tidak dilakukan dengan baik,” ujarnya.
Ketua Komisi II, YF Sukasno SH, mengatakan bahwa Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) untuk berhati-hati menerima pekerjaan. Menurutnya, pelaksana harus memperbaiki hal-hal yang kurang maksimal.
Dia menambahkan, proyek ini dibiayai dana bantuan gubernur dan APBD sebesar Rp 3 miliar. “Kami akan memanggil DPU untuk menjelaskan proyek ini,” tandasnya.
Diperioleh keterangan bahwa proyek jembatan ini tidak rampung tepat waktu, pelaksana diberi kesempatan untuk menyelesaikan jembatan paling lama 50 hari kerja. Jika tetap tidak mampu menyelesaikan, pelaksana akan diputus kontrak. Pelaksana saat ini sudah terkena pinalt, per hari satu permil, maka kontraktor terkena pinalti sekitar Rp 30 juta per hari. (S)
LIHAT KERETAKAN :Ketua Komisi II DPRD Kota Surakarta,YF Sukasno SH, melihat keretakan talud jembatan Kali Pepe yang menghubungkan Kel.Banyuanyar dan Kel.Kadipiro,Kamis (27/11),saatmemantau pelaksanaan pembangunan Jembatan Kali Pepe yang sudah terlambat pelaksanaan pembangunannya.(foto/teks (S)
