Saturday , 20 April 2024

Sidak Komisi II di Flyover Manahan dan Rusun Masyarakat Berpengasilan Rendah (MBR) Jatirejo Mojosongo

HUMAS DPRD – Komisi II DPRD Kota Surakarta melakukan Sidak memantau perkembangan Mozaik dinding Flyover Manahan di depan Hotel Agas, dan Rumah Susun Masyrakat Bepenghasilan Rendah (MBR) di Kelurahan Jatirejo, Mojosongo. Selasa (21/01/19)

IMG_0128Pertama , komisi II mendapati kekurangan pada pembuatan mozaik pada dinding Flyover Manahan di sisi jalan Dr. Moewardi, tepatnya di depan Hotel Agas. “Desain hiasan dinding Flyover berupa mozaik dari keramik ini dinilai gagal. Sedangkan saat ini belum ada solusi untuk hiasan dinding flyover di bagian sini. Ini keramiknya sudah mulai cuil ada beberpa yang lepas dan bentuknya pun ada yang kurang nyambung nyambung,” jelas YF Sukasno (Ketua Komisi II DPRD Kota Surakarta)

“Sebenarnya, untuk tender yang terkait dengan hiasan berupa mozaik ini sudah putus kontrak sejak 27 Desember yang lalu, jadi ini solusinya seperti apa belum tau,” imbuh Supriyanto (Anggota Komisi II DPRD Kota Surakarta). Disisi lain, palang kereta yang ada dibawah Flyover juga masih hidup. Saat ini PT KAI sedang melakukan pengerukan agar perlintasan sebidang Manahan tidak bias dilalui sepeda/sepeda motor lagi, sehingga palang kereta sudah bisa di nonaktifkan.

Untuk sidak kedua, komisi II meninjau Blok C dan D rusun MBR (Masyarakat BerpenghasilIMG_0221an Rendah) di Jatirejo, Mojosongo. Secara fisik keseluruhan tidak ada temuan. Akan tetapi, ada temuan pada sisi kanan dari bangunan Blok D, disana terdapat tebing setinggi 4-5 meter memanjang sepanjang 15 meter yang rawan longsor. “Ini memang tidak diberi talud karena diawalnya dikira batu, tapi ternyata berupa uruk, dan memang di gambarnya pun hanya sisi depan dan belakang saja yang di talud,” tegas Yanuar selaku Assisten Engginering Kontraktor.

Rusun yang memakan 8 bulan masa konstruksi ini bisa dikatakan sudah siap huni. Rusun ini memiliki 58 kamar tiap bloknya. Ada 4 lantai, setiap lantai ada 16 kamar, khusus di lantai 1 ada 10 kamar (6kamar khusus untuk difabel, 4 kamar umum). Untuk fasilitasnya ada ruang serba guna, minimarket, toilet dan dapur komunalnya. “Rusunnya secara desain sudah bagus, sudah seperti apartemen, sudah diisi sekalian dan tinggal siap dihuni,” tandas Supriyanto. (ata)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *