Kendati pengoperasian koridor dua dan delapan bus Batuik Solo Trans (BST) mendapat kritikan, namun anggota Komisi II DPRD Kota Surakarta, Abdullah AA, meminta rute itu tetap dijalankan. “Jalankan saja, sambil dievaluasi,” katanya, siang tadi, kepada penulis DPRD-online
“Trayeknya tidak salah. Hanya saja ada yang tak beres dengan komunikasi di bawah. Sejak awal sudah kami ingatkan, bagaimana dengan angkutan lain yang bersinggungan. Dulu disampaikan, tidak ada masalah. Angkutan lain akan jadi kendaraan feeder menuju halte BST,” kata politisi dari Partai Hanura.
Namun pada kenyataannya, lanjutnya, masih banyak protes karena merasa disingkirkan. Hal itu menjadi tanda tanya seperti apa sebenarnya kesiapan Dishubkominfo dan konsorsium, katanya setengah bertanya.
“Kalau seperti ini, berarti tidak becus kerjanya,” tandasnya.
Dia juga tak sepakat dengan penggunaan armada bus yang tak sesuai standar di Koridor 3-8. Kemampuan ABPD terbatas untuk menyediakan bus dengan spesifikasi yang ditentukan.
“Kalau dari APBD memang belum mampu semuanya. Tetapi di awal sudah disepakati, nanti bus yang digunakan harus diremajakan semuanya. Yang sudah lebih dari 10 tahun tak bisa digunakan. Kalau yang jelek masih dipakai, nggak bener itu,” katanya lagi. (S)
