Masa reses pertama DPRD Kota Surakarta pada tahun 2014 ini akan digelar bersamaan dengan jadwal kampanye pemilihan legislatif (pileg). Data yang diperoleh Penulis DPRD Online, reses yang akan menelan biaya sebesar Rp 15 juta/anggota ini, dilaksanakan untuk empat kegiatan penyerapan aspirasi, dan dimulai 28 Maret mendatang.
Akankah 40 anggota DPRD Kota mengambil hak reses untuk menyerap aspirasi masyarakat ini ?. Wakil Ketua DPRD M Rodhi menyatakan, kegiatan reses merupakan kewajiban bagi pimpinan dan anggota DPRD untuk menjaring aspirasi secara berkala, dan bertemu dengan konstituen pada dapil ( daerah pemilihan ) masing-masing.
” Ini kewajiban, untuk menjaring aspirasi dan sekaligus meningkatkan kualitas, produktivitas, dan kinerja DPRD di dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat, sekaligus mewujudkan peran legislator dalam mengembangkan check and balance antara DPRD dan Pemda. Dasarnya juga jelas yakni UU 32/2004 dan juga UU 27 Tahun 2009,” tegas dia.
Dia menegaskan, reses pada 28 – 31 Maret ini juga merupakan reses terakhir DPRD periode 2009 – 2014. Karena pada Agustus yang merupakan masa pengabdian sudah tidak diperbolehkan. ” Karena itu bagi yang mengambil, ya harus berhati-hati karena pelaksanaan bersamaan dengan masa kampanye Pileg,” ujar politikus PKS ini.
Ketua Komisi III yang juga politisi PDI Perjuangan, Honda Hendarto menyatakan, sebaiknya tidak perlu ada reses lagi pada masa akan berakhirnya periodesasi pengabdian sebagai wakil rakyat. Dan apalagi berlangsung pada saat masa kampanye.
” Sebaiknya tidak perlu ada reses lagi, menghamburkan anggaran saja,” ujarnya.
Soni Warsito, anggota Komisi I DPRD Kota menyatakan, reses terakhir bagi DPRD saat ini memang rawan, karena pelaksanaannya bersamaan dengan masa kampanye. ” Ini memang rawan, karena jika tidak bijak dalam melaksanaan, bisa seolah ditunggangi kampanye, meski reses sebuah kewajiban untuk penyerapan aspirasi,” tandas dia hati.hati. ( K )
