Jumat , 29 Maret 2024

Banyak Pengakuan Caleg Mampu Wujudkan Anggaran Fisik

Sejumlah anggota DPRD Kota Surakarta merasa kaget saat melaksanakan reses untuk menjaring aspirasi warga yang berada di wilayah daerah pemilihan ( dapil ) mereka  selama tiga hari sejak 28 Maret lalu. ” Banyak hal yang kami serap. Tetapi yang mengagetkan kami, adalah munculnya banyak pertanyaan, khususnya mengenai adanya pengakuan banyak caleg yang menyatakan, proyek fisik menjelang Pemilu, adalah merupakan upaya mereka,” ungkap Dedy Purnomo.

Hal tersebut diungkapkan politisi PAN ini kepada Penulis DPRD Online, yang menagih hasil serapan aspirasi selama masa reses yang menggunakan anggaran rakyat itu, pada Selasa ( 1/4) di gedung dewan Karangasem. Ia mengaku sangat risih, dan demikian pula Reny Widyawati, politisi Partai Demokrat yang juga melaksanakan reses di dapil yang berbeda.Dedy yang dikalangan koleganya sering dipanggil dengan sebutan akrab ‘Pak Ustad’ itu menjelaskan, pertanyaan konstituen yang menyebutkan bahwa seorang caleg dalam upayanya mencari legitimasi atau dukungan dalam Pemilu, lalu membuat cerita, bahwa seolah mereka berjasa mengeluarkan anggaran untuk proyek fisik kampung, jelas menyesatkan.

” Ini sangat menganggu pikiran dan mengusik hati saya. Karena itu, agar masyarakat atau konstituen mengerti secara benar dan tidak disesatkan oleh pengakuan-pengakuan yang ngawur, maka saya berikan penjelasan panjang lebar, tentang alur program yang dilaksanakan oleh Pemkot dengan menggunakan APBD,” tegasnya.

Ia menambahkan, seorang anggota dewan dan juga pimpinan dewan sekali pun tidak akan mampu mewujudkan program fisik kampung, tanpa melalui meknaisme penganggaran yang diajukan oleh Pemkot. ” Bahkan saya katakan, suguhan yang dimakan saat reses itu pun merupakan uang rakyat yang dialokasikan lewat anggaran, dan bukan dana pribadi dewan. Jadi tidak benar jika sampai ada caleg mengatakan, bisa mengeluarkan anggaran untuk program fisik di kampung ,” imbuhnya Dedy yang juga caleg incumbent itu sekali lagi.

Hal sama diungkapkan oleh caleg incumben lain, yakni Reny Widyawati yang mengaku sangat risih dengan munculnya pengakuan caleg di depan warga, yang menyebutkan mereka berjasa karena telah mampu mengeluarkan anggaran untuk program fisik di kampung saat mereka berusaha mencari cukungan dalam proses Pemilu.

” ITu sungguh tidak benar. Warga harus diberikan pemahaman yang benar, agar tidak terjadi manipulasi. Apalagi bila seorang caleg berbusa-busa bisa memaksa Pemkot, mengeluarkan anggaran untuk pelaksanaan program tanpa ada perencanaan terlebih dahulu, lewat pengajuan dan persetujuan anggaran di Banggar yang kemudian menjadi pengesahan APBD.” timpalnya. ( K )

Related posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *